Postingan

GUNUNG TAMBORA

Gambar
  SEJARAH LETUSAN GUNUNG TAMBORA TAHUN 1815  DAMPAK LOKAL DAN GLOBAL                        Helius Syamsuddin Historiografi Indonesia masih jarang kalau dapat dikatakan belum mengenal   perspektif baru yang mengangkat peristiwa-peristiwa bencana alam seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi dsb. dengan segala aspek dampaknya bagi kehidupan manusia dan lingkungannya ke dalam suatu kajian yang serius. Tema-tema sejarah lingkungan ( eco-history , atau history of the environment ) (Peter Burke, ed. 1991:1), atau sejarah iklim   ( history of climate ) ( http://www.netlexikon.akademie.de/Year-Without-A-Summer.html , 02-01-2005) seperti yang sudah dikenal dalam historiografi-historiografi Barat rupanya belum lazim bagi kita. Peristiwa terdahsyat terbaru gempa di dasar Samudra Hindia disusul dengan terjangan gelombang tsunami yang membuat Aceh, Sumatra Utara dan beberapa negara Asia dan Afrika lain yang berbatasan pantai dengan Samudra Hindia porak-poranda   pa

SEJARAH BIMA

Dari hasil penelitian sejarah, Kabupaten Bima berdiri pada tanggal 5 Juli 1640 M, ketika Sultan Abdul Kahir dinobatkan sebagai Sultan Bima I yang menjalankan Pemerintahan berdasarkan Syariat Islam. Peristiwa ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Jadi Bima yang diperingati setiap tahun. Bukti-bukti sejarah kepurbakalaan yang ditemukan di Kabupaten Bima seperti Wadu Pa’a, Wadu Nocu, Wadu Tunti (batu bertulis) di dusun Padende Kecamatan Donggo menunjukkan bahwa daerah ini sudah lama dihuni manusia. Dalam sejarah kebudayaan penduduk Indonesia terbagi atas bangsa Melayu Purba dan bangsa Melayu baru. Demikian pula halnya dengan penduduk yang mendiami Daerah Kabupaten Bima, mereka yang menyebut dirinya Dou Mbojo, Dou Donggo yang mendiami kawasan pesisir pantai. Disamping penduduk asli, juga terdapat penduduk pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan, Jawa, Madura, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Dalam sejarah Bima disebutkan bahwa kerajaan Bima dahulu terpecah –pe

NAGA NURI / NANGA NUR

Gambar
Naga nuri adalah sepenggal kata tentang sebuah tempat yang ada di kecamatan sape, dikisahkan disana adalah Tempat pertama atau labuhan pertama datangnya para ulama yang membawa cahaya (Islam). Naga nuri sebenarnya sebuah kata yang mengalami pergeseran kata. Karena awalnya kata ini sebenarnya adalah nanga nur. Nanga Nur sendiri disusun oleh dua kata dari dua bahasa yang berbeda. Kata pertama adalah "Nanga" (Sungai), nanga merupakan salah satu kata dalam bahasa bima yang berarti sungai. Kata kedua adalah "Nur" (Cahaya) yang merupakan kata dari bahasa arab yang dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan nama "cahaya" Kedua kata ini sebenarnya menunjukan tentang sebuah tempat/ daerah yang merupakan awal masuknya Islam. tempat itu (Nanga Nur) berada di kecamatan sape, tepatnya antara desa Sangia dan Gusu. KISAH Perjalanan Sang Sultan Abdul Khair. Alkisah, dulu saat kerajaan bima masih belum memeluk Islam dan masih menganut agama nenek moyang, hiduplah sal ah

Berkunjunglah Ke Bima Kita Tercinta

Gambar
Bima (mbojo) Siapa yang tak kenal Bima atau Mbojo sebagai sebuah daerah yang sarat sejarah? Lagi, sebagai wilayah “segitiga emas”? Sudah tentu, hampir setiap orang tahu.Ini dipahami, sejak lama dikenal orang sebagai kota/kabupaten  yang memiliki pelabuhan yang aman dan nyaman. Selain itu, sudah lama, orang mengetahui bahwa warga Bima akan merasa senang kalau dikunjungi orang lain, artinya paham akan adat dan agama,konkretnya, ”tamu itu merupakan rezeki”. Iya, mereka yang pernah berkunjung ke Kota Bima dan sekitarnya,  lalu berkesempatan menyisir teluk Bima hingga sudut – sudut pantai dan puncak – puncak bukitnya, seperti gunung dua yang dipoles indah, di jantung Kota Bima,  gunung – gemunungnya yang memanjang, nama – nama kampong  yang mengandung sarat sejarah,  baik di Kab.Bima maupun di Kota Bima, pasti punya kesan yang sama. Apa itu? Iya, apalagi kalau bukan keindahan yang mengandung decak kagum, : indah dan nyaman! Bagaimana tidak? Bima dengan pelabuhann

oi mbora

Cerita Rakyat Bima : Oi Mbora    Setelah Indra Zamrut resmi menjadi raja, maka ia tinggal terpisah dengan adiknya Indra Komala. Indra Zamrut tinggal di singgasana kerajaan. Sedangkan Indra Komala tinggal bersama Bicara Mbojo Ncuhi Dorowuni. Hubungan kekeluargaan antara keduanya tidak mengalami perubahan walau mereka berpisah dalam tugas dan wewenang. Tetapi kenyataan yang dihadapi bahwa Indra Zamrut telah menjadi raja yang disanjung dan dihormati oleh rakyat. Pada waktu senggang keduanya tidak lupa akan pekerjaan dan kebiasaan yang telah dilakukan pada masa persiapan bersama Ncuhi Parewa. Indra Zamrut melanjutkan kebiasaan dan hobinya  dalam hal memancing. Hampir setiap tanjung di sepanjang teluk Bima menjadi tempat berteduh raja Indra Zamrut. Sedangkan Indra Komala melanjutkan berkebun dan berhuma. Hampir setiap gunung, lembah dan ngarai ditapakinya. Dengan penuh ketabahan ia mengajar dan mendidik rakyat untuk berladang dan berhuma. Ia termasuk sosok yang ulet dan

Cerita rakyat Sape, Bima-NTB Tabe Bangkolo

TA B E  BANGKOLO             Di antara gugusan pegunungan dan hamparan lembah di sebelah barat tanah Sape Bima. Hiduplah seorang Ncuhi bersama seluruh rakyatnya. Ncuhi itu bernama Ncuhi Jia. Sedangkan kampung dan wilayah kekuasaannya bernama Jia. Karena nama pemimpin (Ncuhi) justru terilhami dari nama gunung, lembah atau kampung yang dikuasainya.             Pada suatu hari Ncuhi Jia kedatangan utusan dari Ncuhi Lambu. Seorang Ncuhi yang menguasai wilayah tenggara tanah Sape.               “ Kami datang untuk menyampaikan amanat Ncuhi Lambu.”             “ Amanat ? Apakah yang menjadi hajatnya ?” Ncuhi Jia ingin tahu.             “ Beliau bermaksud menyelenggarakan pesta besar dalam rangka perkawinan putrinya.” .            “ Wah…..Wah….Wah… ! Hebat…. Hebat !   Kapan pesta itu dilaksanakan ?” Ncuhi Jia semakin penasaran.             “Pada malam purnama depan.”               “ Kalau begitu, pada kesempatan ini saya nyatakan untuk hadir pada pesta itu. Dan sampaika